Semangat Baru

Dari-Mu-lah semangat baru itu. Bukan karena siapapun, apalagi harta benda. Engkau yang mengaruniakannya dan biarkan aku yang menjaganya. Cukup sudah perasaan malang. Cukup sudah keterpurukan ini. Bila perasaan itu ibarat zat kimia, biarkan ia larut dalam gumpalan waktu di masa silam. Jangan sampai diungkit-ungkit, bila hanya membuat sakit.

Yupz, semangat baru guys! Bukan dengan minuman bersoda, semangat itu terbuka. Tapi tulus dari hati, tulus dari jiwa yang ingin mengubah keadaan. Mengubah air muka yang masam menjadi berhias senyuman. Dengan tekad mengubah energi diri menjadi lecutan positif yang menginspirasi makhluk di sekelilingnya. Kini, aku terus menuju dan menjadi yang kuinginkan, sesuai visi hidupku yang tak terlepas dari isyaratNya.

Kamu itu kan selalu ceria, kenapa kalah oleh luka di akhir tahun, sampai membiarkannya menggores tahun-tahun ke depan. Kamu itu kritis! Kenapa malah terdiam membisu jika teraniaya atau terusik zona pikiranmu. Kamu itu hebat! Sungguh, jangan pernah kalah lagi oleh situasi. Buatlah strategi dan ciptakan situasi. Berdamailah dengan jiwa. Jadikan ruh, jiwa, dan seluruh ragamu harmoni dalam visi menggapai ridhoNya. Semangat! Pokoknya kamu is the best lah! Teriak hati kecil dalam jiwa ini.

Banyak hal yang sebenarnya wajib membuatmu bersemangat. Ibu, seorang wanita tangguh yang tak lelah menghadapi setumpuk urusan rumah tangga, memberikan cinta untuk anak-anaknya setiap hari, selalu apik teliti dan cekatan dalam setiap urusan. Makanya semangat! Masih kurang? Lihat Bapak, dalam gurat senjanya yang terkesan keras dan tegas tercurah kasih sayang tiada tara, memperhatikan segala kebutuhanmu, mengusahakan yang ia bisa, demi anak-anaknya bahagia dan terpenuhi kebutuhannya. Masih nggak cukup juga?  Amati adik-adikmu, mereka tertawa lepas di antara kenakalan-kenakalan yang menjengkelkan, namun akuilah mereka adalah energi yang menemanimu kelak nanti, teman bercerita, saling berbagi, pelipur lara dalam keluarga.

Cukup sekarang???

Lebih dari cukup! Ya, aku akan terus bersemangat meski tak ada lagi hal yang bisa menyalakan semangatku, karena Allah poros semangat itu, tak ada yang lain. Semestinya ku bercermin semangat itu bertebaran di mana-mana. Semangat menjalani hari, mencintai proses, menemukan hakikat jiwa yang sering luput karena kecongkakan hidup.

Sebuah dialog jiwa.

1 Comments Add yours

  1. Yusuf berkata:

    Semangat!!!

    Suka

Silahkan komentar, senang bisa berbagi :-)